JAKARTA. Tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 - 2025 untuk pulang ke kampung halaman.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 110, 67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa.
Baca juga:
HUT 497 Kota Jakarta, Apa Kabar Transjakarta
|
Terkait hal itu, Pemerhati transportasi Budiyanto menyatakan skema ganjil - genap salah satu upaya mencegah terjadinya kepadatan arus lalu lintas hingga kemacetan saat libur nataru.
Skema ganjil - genap sudah cukup lama diberlakukan di Jakarta, termasuk di wilayah seperti Bogor dan dianggap cukup efektif mengurangi kepadatan lalin terutama pada arus sibuk ( Pergi - Pulang ).
'Ganjil genap apabila diberlakukan dengan benar dan pengawasan ketat dapat mengurangi kepadatan 20 persen hingga 25 persen" ujarnya, Rabu (25/12/2024)
Budiyanto menuturkan kelemahan sistem ganjil - genap yang diberlakukan dalam radius jarak jauh adalah masalah pengawasan dan dugaan penggunaan nomor polisi palsu.
Hal lain yg menjadi titik kelemahan adalah dasar hukumnya berbeda karena pelaksanaan ganjil - genap saat libur nasional berlaku lintas Kabupaten / kota dan lintas Provinsi.
"Pengawasan dan ruang sosialisasi yang cukup menjadi hal urgen agar pembatasan ganjil genap saat libur nataru dapat memberikan kontribusi mengurangi kepadatan dan kemacetan lalulintas" ucapnya (hy)